Pengacara Samsung John Quinn menyatakan bahwa Samsung tidak sedikitpun meminjam sesuatu pada Apple. Tuntutan Apple agar Samsung membayar USD 2 miliar karena melanggar paten, disebut Quinn bertujuan untuk membodohi para juri pengadilan.
"Apple akan menari-nari kegirangan di jalanan Cupertino (markas Apple-red) jika Anda memberi mereka USD 100 juta saja. Mereka ingin memonopoli pasar," kata Quinn yang detikINET kutip dari BGR, Jumat (2/5/2014).
Quinn menilai seharusnya Apple fokus membuat produk saja ketimbang terus menggugat Samsung. Ia berargumen bahwa Android adalah alternatif iOS dan tidak hanya Samsung yang memakainya, tapi banyak vendor lain. Fitur yang dipermasalahkan pun bukan buatan Samsung, tapi ciptaan teknisi Google yang memiliki Android.
Pengacara Apple jelas tidak mau kalah. Harold MecElhinny yang menjadi kuasa hukum Apple mengejek bahwa Samsung bukan siapa-siapa di bisnis smartphone sebelum kedatangan iPhone yang merevolusi industri.
"Di manakah Samsung sebelum iPhone ada? Anda tahu jawaban soal hal itu. Mereka bahkan tidak punya smartphone," kata McElhinny.
McElhinny menambahkan bahwa Samsung terus menjiplak iPhone meski sudah diperingatkan Apple. "Samsung mencoba lari dari permasalahan paten ini. Tapi Apple tidak akan membiarkan penemuannya begitu saja," katanya.
Samsung dituduh melanggar lima paten Apple terkait beberapa fungsi smartphone, seperti slide to unlock untuk membuka ponsel, koreksi huruf ketika mengetik, link kontekstual dalam informasi kontak, universal search dan background syncing data.
"Apple akan menari-nari kegirangan di jalanan Cupertino (markas Apple-red) jika Anda memberi mereka USD 100 juta saja. Mereka ingin memonopoli pasar," kata Quinn yang detikINET kutip dari BGR, Jumat (2/5/2014).
Quinn menilai seharusnya Apple fokus membuat produk saja ketimbang terus menggugat Samsung. Ia berargumen bahwa Android adalah alternatif iOS dan tidak hanya Samsung yang memakainya, tapi banyak vendor lain. Fitur yang dipermasalahkan pun bukan buatan Samsung, tapi ciptaan teknisi Google yang memiliki Android.
Pengacara Apple jelas tidak mau kalah. Harold MecElhinny yang menjadi kuasa hukum Apple mengejek bahwa Samsung bukan siapa-siapa di bisnis smartphone sebelum kedatangan iPhone yang merevolusi industri.
"Di manakah Samsung sebelum iPhone ada? Anda tahu jawaban soal hal itu. Mereka bahkan tidak punya smartphone," kata McElhinny.
McElhinny menambahkan bahwa Samsung terus menjiplak iPhone meski sudah diperingatkan Apple. "Samsung mencoba lari dari permasalahan paten ini. Tapi Apple tidak akan membiarkan penemuannya begitu saja," katanya.
Samsung dituduh melanggar lima paten Apple terkait beberapa fungsi smartphone, seperti slide to unlock untuk membuka ponsel, koreksi huruf ketika mengetik, link kontekstual dalam informasi kontak, universal search dan background syncing data.